WEB BLOG
this site the web

Sarjana Menganggur Bertambah

Mendengar kalimat tersebut bagamana tangapan Anda?


Mungkin sebagian orang ada yang merasa takut, karena hal itu berarti persaingan di dunia kerja semakin tinggi. Sebagian lagi ada yang justru lebih bersemangat menghadapi realita ini, karena merasa dirinya lebih unggul dalam segi intelektual atau strategi baru dalam berwirausaha.


Menurut data BPS Februari 2009, jumlah pengangguran wanita sarjana 296.628 orang dari 626.621 sarjana yang menganggur. Sisanya sekitar 329.993 adalah pria. Tak seimbangnya lowongan kerja dengan jumlah sarjana merupakan salah satu penyebabnya.

Beberapa faktor penyebab lain, diantaranya :

  • Faktor individu dari sarjana itu sendiri yang terlalu memilih pekerjaan.

Mereka selalu ingin mendapat pekerjaan dengan cara mudah, punya jabatan, mapan, fasilitas mewah dan gaji besar. Tuntutan itu mereka minta dengan alasan sesuai statusnya seorang sarjana. Tuntutan sedemikian berat yang tidak disertai keahlian yang memadai sangat memberatkan perusahaan. Karena itu perusahaan-perusahaan sekarang ini cenderung tidak memilih tenaga sarjana, melainkan karyawan setingkat SMK yang memiliki keterampilan khusus dengan gaji murah. Hal itu dikatakan Andre Wongso, motivator dan pemerhati ketenagakerjaan di Indonesia.

  • Semangat juang sebagian besar mahasiswa baik laki-laki atau wanita Indonesia saat ini kurang kuat.

Sikap para sarjana seperti itu tergantung bagaimana proses waktu belajar di kampus dulu. Kenyataan membuktikan, mereka kurang tahan bekerja di bawah tekanan yang ketat. Mereka juga kurang mampu berpikir lebih kreatif untuk mendapatkan manfaat dari keterbatasannya. Sekarang ini, pola hidup mahasiswa lebih konsumtif dibandingkan mereka yang sudah bekerja. Tempat-tempat keramaian seperti mal, kafe, bioskop dan tempat-tempat santai yang ada di kota-kota besar dipenuhi oleh mahasiswa. Berbagai kegiatan yang sifatnya membuang waktu percuma lebih banyak dilakukan ketimbang belajar atau berdiskusi.

  • Relative kecilnya jumlah mahasiswa yang kaya mental dibandingkan yang miskin semangat juang.

Disebut mahasiswa kaya mental karena mereka punya tekat dan sangat paham bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang instant. Semua membutuhkan proses, perjuangan dan pengorbanan. Tekanan dan sistem yang kuat dalam pekerjaan selalu mereka jadikan lahan untuk belajar dan memperbaiki citra diri. Yang bekerja, kariernya bisa meningkat dan pada akhirnya menemukan kedudukan penting. Sementara yang berwirausaha, menjadi lebih mapan, bahkan bisa merekrut karyawan.

  • Kondisi mahasiswa sekarang ini lebih cenderung dimanjakan oleh keluarganya.

Yang paling berperan menjadikan sang anak kaya mental adalah orang tua dan keluarga. Bila dari rumah mereka keluar dengan bekal mental yang baik, maka di mana pun berada selalu saja memiliki keberanian untuk melakukan sesuatu yang kreatif, positif dan menghasilkan. Hal itu berawal dari kebiasaan mandiri dengan mengurus kehidupannya sendiri. Namun keadaan justru sebaliknya, mereka dimanjakan dan apa yang diinginkan selalu diberikan. Bahkan ada orang tua yang berani mengeluarkan banyak biaya asalkan anaknya lulus sarjana. Padahal kemampuan anaknya juga kurang.

Untuk itu, Ayo kita tingkatkan mental…!!

Perjuangan masih panjang…

Good Luck ^_*

Tugas 3 Softskill Manajemen Strategik

1. a. Jelaskan Model Analisis lingkungan Persaingan industri dari Michael Porter!

Porter menyatakan bahwa ruang lingkup kelima kekuatan bersaing, antara lain:
1) Ancaman pendatang baru, yang dapat ditentukan dengan hambatan masuk ke dalam industri, antara lain, hambatan harga, respon incumbent, biaya yang tinggi, pengalaman incumbent dalam industri, keunggulan biaya, differensiasi produk, akses distribusi, kebijakan pemerintah dan switching cost.
2) Kekuatan tawar-menawar pemasok, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tingkat konsentrasi pasar, diversifikasi, switching cost, organisasi pemasok dan pemerintah.
3) Kekuatan tawar-menawar pembeli, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain differensiasi, konsentrasi, kepentingan pembeli, tingkat pendapatan, pilihan kualitas produk, akses informasi, dan switching cost.
4) Ancaman produk subtitusi, yang ditentukan oleh harga produk subtitusi, switching cost, dan kualitas produk.
5) Persaingan di dalam industri, yang ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu pertumbuhan pasar, struktur biaya, hambatan keluar industri, switching cost, pengalaman dalam industri, dan perbedaan strate gi yang diterapkan.

b. Sebutkan meliputi apa saja yang dimaksud dengan halangan masuk dalam persaingan? Kemudian jelaskan pengertiannya (dua aspek saja)?

Hambatan untuk memasuki industri (entry baarier) :
1) Skala ekonomi (economics scale) : skala ekonomi menghalangi masuknyapendatang baru dengan cara memaksa mereka untuk masuk pada skala besar.
2) Diferensiasi produk (product differentiation) : diferensiasi produk menciptakan hambatan masuk dengan memaksa pendatang baru mengeluarkan biaya yang besar untuk mengatasi kesetiaan pelanggan yang ada.
3) Persyaratan modal (capital requirement)
4) Biaya peralihan pemasok (switching cost) : biaya yang harus dikeluarkan pembeli bilamana berppindah dari produk pemasok tertentu ke produk pemasok lainnya.
5) Akses ke saluran distribusi
6) Kebijakan pemerintah

2. a. Jelaskan Pengertian SWOT
SWOT merupakan singkatan dari Strenght (kekuatan), Weakness (kelemahan) , Opportunity (peluang), Threat (ancaman).

Strenght adalah kekuatan yang dimiliki sebuah perusahaan. Kekuatan yang dimaksud adalah suatu kelebihan yang dimiliki perusahaan dalam mengelola kinerja perusahaannya. Antara lain kekuatan dalam mengolah input (SDA, SDM ,modal, dan manajemen) untuk menghasilkan output yang bernilai tinggi serta dapat bersang di dunia bisnis.

Weakness adalah kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan. Dalam hal ini setiap perusahaan harus mampu meminimalkan dampak kelemahan yang mereka miliki terhadap kinerja perusahaan. Mereka juga harus mampu menindaklanjuti kelemahan yang mereka miliki agar dapat menemukan solusi dan strategi yang jitu untuk menembus pasar.

Opportunity adalah peluang perusahaan untuk meningkatkan daya saing serta untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pemenuhan kebutuhan berupa produk-produk yang berkualitas di pasaran. Peluang ini juga digunakan untuk memperluas jaringan pemasaran produk yang mereka hasilkan.

Threat adalah ancaman bagi perusahaan baik itu dari luar maupun dari dalam. Ancaman yang datang dari dalam dapat berupa adanya perpecahan yang timbul akibat suatu perbedaan tujuan dan pandangan antara satu divisi dengan divisi lain atau salah paham antar individu atau kelompok dalam sebuah organisasi perusahaan. Ancaman yang datang dari luar dapat berupa penilaian seputar dimensi makro, faktor-faktor ekonomi (naik turunnya harga bahan baku, krisis ekonomi sosial budaya, pasar, biaya, pesaing, pelanggan, pemerintah, politik

b. Buat contoh analisis SWOT pada suatu institusi / perusahaan !

Berikut ini adalah Analisis Swot Pada Produk PT Unilever Indonesia tbk.

Kekuatan (Strengths)
1) Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si model dalam iklan tersebut.
2) PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007)
3) Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
4) Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di segenap jajaran.
5) Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care, savoury, dan ice cream.
6) Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan.
7) PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani.
8) PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on quality”. Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas produk.

Kelemahan (Weaknesses)
1) PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua, komunikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan yang berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan departemen (SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk yang biasanya sangat berorientasi komersial.
2) Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
3) Jumlah karyawan yang tambun.
4) Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
5) Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
6) Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
7) Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
8) Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.

Kesempatan (Opportunities)
1) Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi ekonomi Indonesia sebesar 6.3%.
2) Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan papua.
3) Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.
4) Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang baik.
5) Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan 122.922.553 (50,1%) perempuan.
6) Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods.
7) Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.
8) Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83 %.

Ancaman (Threats)
1) Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak, bahan kimia dan komoditas lainnya.
2) Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
3) Melemahnya daya beli konsumen.
4) Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.
5) Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya pemasaran produk.
6) Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.
7) Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
8) Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional menjadi produk-produk luar negeri.
9) Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan hutan yang membahayakan komunitas orang utan.
10) Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.
11) Produk pesaing dengan harga lebih rendah.

Sumber contoh Analisis Swot Pada Produk PT Unilever Indonesia tbk. :
http://harningsih-ningsihblog.blogspot.com/2010/03/analisis-swot-pada-produk-pt-unilever.html
 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies